Asuhan Keperawatan pada Gangguan Kehamilan
Asuhan Keperawatan pada Gangguan Kehamilan
By:
Ns. Imam Hidayat, S.Kep.
Komplikasi sebagai akibat
langsung kehamilan:
•
Hiperemesis
gravidarum
•
Hipertensi dalam
kehamilan
•
Perdarahan
trimester I (abortus)
•
Perdarahan
antepartum
•
Kehamilan ektopik
•
Kehamilan kembar
•
Molahydatidosa
•
Incompatibilitas
darah
•
Kelainan dalam
lamanya kehamilan
•
Penyakit serta
kelainan plasenta dan selaput janin
Penyakit yang tidak
langsung berhubungan dengan kehamilan
•
Penyakit dan kelainan alat kandungan
•
Penyakit Kardiovaskuler
•
Penyakit
endokrin (DM)
•
Infeksi
•
Penyakit pernafasan (Asthma)
•
Penyakit ginjal
•
Penyalahgunaan obat/psikosis
•
Penyakit darah
•
Penyakit G.I.T
A. Penyakit Jantung
Approximately
1% of all pregnant women have some type of cardiac disorder (Gabbe et.al, 1991)
n
Rheumatic
Heart Diseasel
n
Congenital
heart disease
n
Mitral Valve
Prolapse
n
Bacterial
Endocarditis (>> S. Aureus)
n
Peripartum
cardiomyopathy
Kompensasi yang diperlukan dlm kehamilan:
↑
CO oleh/dg dilatasi ventrikel
Hipertropi, Takikardia Ventrikel
Bila berhasil Terkompensasi
Gagal Dekompensasi
Symptom ↑pd aktifitas
fisik
Maternal Cardiac Decompensation
Maternal Cardiac Decompensation
Kongesti
Uterine
Hipoksia,
↑CO2 darah
O2 ↓
BBLR
Prematur
Asidosis
Respiratory Metabolik
Gawat
janin
Efek Penyakit Jantung Terhadap Kehamilan
n Congestive Heart Disease pd ibu
n Abortus spontan
n Gg. Sirkulasi plasenta BBLR / Prematur
n Maternal and Pernatal Mortality and Morbidity
Tanda dan Gejala Klinik
n ↑Fatigue,
Dispnu pemakaian energi
n Sianosis;
Clubbing of fingers
n Distensi
Vena Jugularis
n Perasaan
sulit bernafas
n Ingin
batuk terus (dg/tanpa hemoptisis)
n Edema
(progressive
ekstremitas, muka, kelopak mata)
n Murmur
jantung
n Palpitasi
n Nadi irreguler
Diagnosa Keperawatan
n Kurangnya pengetahuan ttg dampak penyakit jantung
terhadap kehamilan/ tanda dan gejala komplikasi b.d kurangnya informasi
n Keterbatasan Aktifitas b.d. peningkatan metabolisme pd
kehamilan yang disertai gangguan fungsi jantung
n Gangguan perfusi jaringan: kardiopulmonari b.d.
peningkatan preload/ afterload; peningkatan kerja jantung akibat kehamilan
n Risiko infeksi b.d. invasi bakteri; kongesti paru;
tindakan invasif
n Cemas b.d. ketakutan akan ketidakpastian akan hasil
kehamilan
n Risiko cedera janin (prematuritas/ BBLR) b.d. hipoksia
intra uterine
Tujuan dan Intervensi Askep:
§
↓
stress kehamilan
→ ↓ kapasitas fungsional jantung
n
Bandingkan TTV sblm n ssdh hamil
n
Kaji masalah decompensasi cordis
n
Kaji faktor2 yang ↑ fungsi jantung: anemia, infeksi, cemas, support system, dll -- berikan intervensi
n
Istirahat cukup (min.
10 jam tidur malam, istirahat cukup pagi & sore) dan kurangi
aktifitas.
n
Gunakan stocking penunjang kaki
n
Pengobatan sesuai indikasi
2. ↓ kecemasan ibu
→ ↑ support &
mekanisme koping
n Ajarkan ibu & suami : tanda dekom-pensasi &
pengurangan aktifitas
n Beri kesempatan ibu u/ bertanya & mengungkapkan
pendapatnya ttg kehamilan
n Jawab setiap pertanyaan
n Jelaskan setiap tindakan kep.
n Libatkan orang yang dekat u/ memberikan dukungan fisik
& psikis
3. Nutrisi adekuat
n Makanan bergizi : ↑ protein dan Fe
n
Jangan tambahkan
garam dlm mknan (2gr/ hari); makanan tinggi garam dilarang jika penyakit
tambah parah
n Tablet Fe ssi indikasi (cegah anemia)
n << makanan tinggi K jk terapi heparin
n Pertahankan pe↑ BB normal
4.
Cegah terjadinya infeksi:
n
Hindari kontak
dengan penderita ISPA ataupun penyakit menular lainnya
n
Perawatan gigi,
dan pengobatan karies
n
Perineal care
n
Jelaskan tanda2
infeksi dan untuk segera lapor jika tanda2 tsb muncul, dan ikuti protokol
pengobatan
Terapi Medis
n Digitalis – dilanjutkan sampai masa pp
n Diuretik – u/ p.j. kelas III & IV; butuh observasi
penurunan K dan hipotensi postural
n Propanolol – u/ palpitasi, nyeri dada, dispnu pd
prolapse katup mitral
n Antikoagulan : KI, kec. Heparin– perawat perlu
memperhatikan risiko perdarahan, prematuritas dan IUFD
n Antibiotik profilaksis : penisilin dan cefalosporin
(dpt ditoleransi janin) – endocarditis, penyakit katup jantung, kongenital
heart disease
B. Diabetes Mellitus
Pengaruh kehamilan terhadap DM:
n Trimester
I:
n hPL-
antagonis insulin – kebutuhan insulin menurun- liposlisis pada ibu dan
peningkatan glukosa ke janin;
n
Estrogen & progesteron – mstimulasi sel β pankreas -- >produksi insulin tp glukosa
darah menurun karena >> dialirkan ke janin – Maternal Hyperinsulinemia
n intake
kalori << krn mual sementara
tranfer glukosa ke janin trus -- Hipoglikemi
n
Trimester II & III:
n ↑hPL, estrogen,
progesteron, cortisol, prolaktin & insulinase → ↑ resistensi insulin :
mekanisme cadangan glukosa yg menyalurkan glukosa dlm jumlah besar ke janin --
>hiperinsulinemia
n GFR glukosa ↑, & reabsorpsi glomerulus ↓ → ↓ambang glukosa
n
>>
antagonis insulin – hiperglikemia – lead to Diabetic Ketoasidosis
n Mempercepat kejadian penyakit vaskuler: hipertensi,
nephropati, retinopati
Pengaruh DM terhadap Kehamilan
MATERNAL, high risk to:
Hidroamnion
KPD
Insufisiensi plasenta
Abruptio Plasenta
Infeksi*
Ketoasidosis*
Hiperglikemia*
Distosia
Kerusakan vaskular*
Abortus spontan*
Feto neonatal, high risk to:
Stillbirth
IUFD
Makrosomia (BMK)
RDS*
Hiperbilirubinemia*
Kelainan kongenital*
(NTD,
Heart Defect, GI malformation, Renal anomalies)
hipoglikemia*
KMK*
Neonatal mortality*
Faktor Risiko terjadinya DM gestasional
n Makrosomia
pd kehamilan sebelumnya
n Riwayat
keluarga DM
n Glukosuria
pd 2 waktu berbeda
n Obesitas
n Pengalaman:
abortus spontan, stillbirths)
n Multipara
n Hidroamnion
n Riwayat
melahirkan bayi dg kelainan kongenital
n Hipertensi
Diagnosa Keperawatan
n Perubahan
metabolisme karbohidrat b.d. efek kehamilan; penyakit DM
n Kurangnya
pengetahuan tentang perawatan DM selama kehamilan b.d. kurangnya informasi
n Gangguan
konsep diri b.d. komplikasi kehamilan
n Gangguan
perfusi jaringan: uteroplasenta b.d. kehamilan diabetik
n Risiko
cedera maternal b.d. hiperglikemia
n Risiko
cedera janin b.d. hiperglikemia/ hipoglikemia pada maternal/ janin
Tujuan:
n Mempertahankan
keseimbangan produksi insulin dan penggunaan glukosa selama kehamilan
n Melahirkan/
melaksanakan proses persalinan yang optimal bagi ibu dan bayi
Intervensi Keperawatan
n Pengkajian riwayat dan proses penyakit (data subyektif
dan objektif kehamilan diabetik)
n HE pd klien dan keluarga:
n Support
n Pemberian insulin
n Pengaturan diet
n Menyusui
n Seksualitas
n Kontrasepsi
n Merokok
n Tips travelling, dll
n Pemeriksaan
kadar glukosa secara teratur, pembacaan hasil
n Pengkajian
maturitas janin
n Pemantauan
fungsi feto plasenta
n Menetapkan
kebutuhan insulin
n Pengaturan
Diet
n Penjelasan
tentang tanda dan gejala komplikasi
n Diskusikan
ADL dan pentingnya melakukan olah raga teratur
C. Perdarahan pd Kehamilan
n Perdarahan
Trimester I :
n Abortus
n Kehamilan
ektopik
n Mola
hidatidosa
n Perdarahan
Trimester II:
n Plasenta
Previa
n Perdarahan
Trimester III:
n Abruptio
Plasenta
n DIC
Abortus
= pengakhiran kehamilan, janin < 500
gr, < 20 minggu
Etiologi:
n Kelainan
pertumbuhan hasil konsepsi: kelainan kromosom, lingkungan < sempurna,
pengaruh dari luar
n Kelainan
pada plasenta
n Penyakit
ibu: tifus, malaria, anemia berat, infeksi virus dan bakteri
n Kalainan
traktus genitalis
n Abortus
Imminens : perdarahan, hasil konsepsi dlm uterus, dilatasi serviks (-), mules
sedikit/ (-)
n Penatalaksanaan: Istirahat-baring, th/ progesteron,
USG
n Abotus
Insipiens: perdarahan, hasil konsepsi (+), dilatasi serviks (+) – Vakum Kuretase
n Abortus
Inkompletus : pengeluaran sebag. Hasil konsepsi – perdarahan >>-- syok : infus RL, kuretase, transfusi (Hb<8gr span="span">8gr>
n Abortus
Kompletus
n Missed
abortion – D/C (<12mgg dosis="dosis" oksitosin="oksitosin" tinggi="tinggi">12 mgg)12mgg>
n Abortus
Habitualis : abortus spontan >3x
Abortus Septik
= abortus disertai infeksi alat genital
dg penyebarab toksin ke peredaran darah atau peritoneum
n Abortus buatan tanpa aseptik/antiseptik
n Tanda: Hipertemi, demam (>39°C, takikardi,
perdarahan pervaginam berbau busuk, uterus membesar, lembek dan nyeri tekan,
leukositosis (>15.000/mm³
n Penatalaksanaan:
n Pemeriksaan tambahan: Kultur kuman, Urinalisis rutin,
Foto abdomen
n Th/ antibiotik, Cairan 3000-4000 ml/hr, Cortison/
heparin ssi komplikasi
n Monitor: TTV dan jumlah urin tiap jam, CVP
n Kuretase : 6 jam setelah antibiotik diberikan
Diagnosa Keperawatan Umum Abortus
n Defisit
volume cairan dan elektrolit tubuh/ Syok b.d. pengeluaran darah berlebih akibat
abortus
n Nyeri
b.d. kontraksi uterus
n Cemas
b.d. ketidakpastian ttg kehamilan
n Risiko
infeksi b.d. tertahannya (sisa) produk
konsepsi
n Berduka
antisipasi b.d kehilangan/ ancaman kehilangan kehamilan
n Harga
diri rendah b.d. ketidakmampuan untuk menyelesaikan kehamilan dengan baik
n Hipertemi
b.d. reaksi inflamasi
Manajemen
Umum Abortus:
n Bedrest
n Aktifitas
fisik <<
n Evaluasi
Uterus (D/C)
n Suction
Curretage
n Support
emosi
n Hindari
sexual intercourse -- s/d menstruasi
berikutnya
n Supplementasi
Fe
n Penyuluhan
gizi
Kehamilan Ektopik
= Fertilisasi di implantasi di luar cavum uterus (95% di tuba falopii;
servical; interstitial; ovarial; abdominal)
Etiologi : Riwayat PID, Riwayat
peradangan di rongga peritoneal, endometriosis pada tuba, Anomali pd tuba,
riwayat operasi abdomen/ tuba, riwayat tubektomi, kontrasepsi oral dg dosis
rendah progesteron
n Diagnosa Kep.:
n (Risiko) defisit volume cairan dan elektrolit/ Syok
b.d. perdarahan akibat ruptur di tmt implantasi; kehilangan cairan berlebih
akibat tind. Bedah
n Nyeri b.d. penekanan konsepsi pd tuba; ruptur tuba
n Berduka antisipasi b.d. kehilangan kehamilan
n Manajemen:
n Operasi – salpingektomi
n Infus Dextrose & RL; transfusi
n Monitor ABC : berikan O2 5lt/menit
n Presurgery counselling
n Post op. care
n Penyuluhan KB
Mola Hidatidosa
= kehamilan dimana terjadi degenerasi
hidropik pada trofoblas dan umumnya tidak terdapat janin
Manajemen:
n Evakuasi uterus : D/C
n Pre/post op. care
n Atasi komplikasi hipertensi, thyrotoksikosis dan
anemia
n Pengobatan yang lama
n KB, hindari kehamilan sekurangnya 1 th
n Monitor level hCG berkala
n Support emosional
Plasenta Previa
n TOTAL
n PARTIAL
n LOW
LYING
n Wanita
beresiko :
Usia>35, Multipara,
Pernah D/C
n Tanda
& gejala:
n Perdarahan
per vaginam tanpa nyeri
n Terjadi
pada mgg ke 28-30
n Tidak
ada kontraksi uterus
Manajemen Plasenta Previa
n USG – tentukan lokasi plasenta
n Rawat Inap
n Bed rest total – observasi pendarahan
n Tidak boleh VT
n Tidak boleh sexual intercourse
n Operasi Caesarean
Abruptio Plasenta
= Lepasnya plasenta dari dinding uterus sebelum waktunya.
n
Covert
dan Overt/ Revealed AP
n
Manajemen:
§
Partus pervaginam : k.u. ibu buruk, IUFD –
induksi persalinan: amniotomi dan infus oksitosin
§
Partus perabdominam: Ibu dan janin baik,
pembekuan darah baik -- SC, transfusi sd
HB 10gr%, awasi komplikasi (gagal ginjal, DIC, dekompensasi kordis)
D.I.C
→
Distimulasi oleh perdarahan massive → reaksi pembekuan/ trombosis
>> → penimbunan mikroembolus → Rx
fibrinolisis → perdarahan>>
Kelanjutan dari komplikasi obstetrik:
n Pre-eklampsia/
eklampsia
n Retensi
lama dari IUFD
n Infeksi
post abortus
n Emboli
cairan amnion
n Abruptio
Placenta
Manajemen:
n Th:
n Atasi
penyebab : transfusi/infus, evakuasi uterus, antibiotik
n Pergantian
faktor pembekuan darah: FFP, Platelets, PRC
n Antikoagulan
terapi : heparin dosis rendah, FFP, obat anti platelet (DIC kronik)
n Inhibisi
residu fibrinolisis (jk terus perdarahan): as. Epsilon- aminokaproik
n Monitor
djj dan keadaan ibu (↓ mental status, takikardia, perdarahan gusi,
perdarahan ditempat injeksi, petekie, disfungsi paru, disfungsi hati)
Diagnosa Kasus Perdarahan
n (Risiko)
gangguan keseimbangan cairan & elektrolit/ syok hipovolemik b.d. perdarahan
n Gangguan
perfusi jaringan b.d perdarahan
n Intoleransi
aktifitas b.d. ↑ perdarahan akibat ↑ aktifitas
n Takut/
cemas b.d. perdarahan dan risiko cedera perinatal; kemungkinan komplikasi
kehamilan selanjutnya
n Berduka
antisipasi b.d kemungkinan kehilangan anak yang diharapkan
n Risiko
cedera janin b.d. penurunan suplai darah uteroplasenta
Hiperemesis Gravidarum
= muntah terus menerus shg menyebabkan gg cairan, elektrolit, metabolisme
& nutrisi
Etiologi:
n Faktor
hormonal, histamin dan psikogenik
n Penggunaan
vitamin
n Level
HCG meningkat
n Ambivalensi
Manajemen Hiperemesis Gravidarum
n Penyesuaian
diet dan vitamin
n Nutrisi
adekuat
n Kurangi
makan goreng2an
n Hindari
makanan pedas
n Makanan
rendah lemak & lunak
n ↑
intake karbohidrat
n Hindari
perut kosong – makan porsi kecil & sering
n Makan
crackers atau roti bakar sblm bangun dari tempat tidur
n B6
50mg 2x/hari
Multiple Gestation
Self care:
n Istirahat
cukup
n Kurangi
makan garam
n Tingkatkan
intake cairan
n Pertahankan
nutrisi adekuat
n Monitor
janin dan kontraksi
ABO/ RH blood incompatibility
Ibu
(Gol. Darah O – have antibodi A
& B or Rh - )
Janin (Gol. A/B – have antigen A/B
or Rh+)
Erythroblastosis
Janin:
Hyperbilirubinemia
Jaundice
Manajemen:
n Persiapkan
orang tua
n Cegah
Conjunctivitis
n Cegah
infeksi
n Monitor
I/O cairan
n Foroterapi
n Persiapan
transfusi
Incompetent Servix
=kelemahan bawaan pada serviks, dilatasi
serviks >>
Kenaikan BB selama kehamilan → Serviks dilatasi dan menipis →
Abortus spontan
Faktor predisposisi:
n Riwayat
abortus trimester II
n Riwayat
persalinan yang sulit
n Biopsi
serviks
Penatalaksanaan
n Penjahitan (Sirorcard)
n Bed rest – ambulasi secara bertahap
n Observasi adanya:
n Spotting/ bloody show
n Low back pain yang terus menerus
n Low back pain intermitten
Hipertensi pada Kehamilan
§
Pre-eklampsia/
Eklampsia (ringan-berat)
§
Hipertensi kronik
§
Pre eklamsia
super imposed
§
Hipertensi
transien
§
Hipertensi yang
penyebabnya tidak diketahui
3 serangkai gejala klasik pre-eklamsia
§
Hipertensi
§
Edema → ↑BB > 0,5
kg/mgg or 2 kg/bln
§
Proteinuria
Tanda2
lain:
n
Urin menurun –
pekat
n
Sakit kepala
n
Nyeri epigastrium
n
Hiperfleksi
n
Gangguan visual
Pre-Eklampsia Berat
§
TD > 160/110 mmHg
§
Proteinuria > 5gr/ 24jam (++++)
§
Oliguria (<500ml h2="h2" jam="jam">
500ml>
§
Gangguan visus dan cerebral
§
Nyeri epigastrium
§
Edema paru
§
IUGR
§
Sindrom HELLP: Hemolisis, ↑Liver
enzym, Low Platelet
Tujuan Perawatan
n Identifikasi tanda2 abnormal
→ cegah komplikasi
lebih buruk
n Tidak terjadi kejang
n Tidak terjadi gawat janin/ kelahiran prematur → kondisi bayi optimal
n Kondisi ibu optimal
n Ibu dan keluarga kooperatif
Intervensi Keperawatan
n Monitor
TTV, kesadaran & refleks neurologis
n Bed
rest total – miring kiri
n Monitor
I/O – kateterisasi
n Periksa
urin protein tiap hari, darah lengkap, AGS, fungsi liver
n Beri
O2: 8-12 L/ mnt – sungkup
n Monitor
kesejahteraan janin – kemajuan persalinan
n Kaji
tanda2 abruptio plasenta
n Persiapkan
alat persalinan, resusitasi, tindakan SC~ indikasi – jk gawat janin
n Atur
diet
n Cegah
kejang – terapi MgSO4, anti hipertensi
n Manipulasi
ruangan – rangsangan ruangan dikurangi, batasi pengunjung
n Jaga
keamanan – protokol kejang, side rail bed, antidotum keracunan MgSO4
n Dukungan
psikososial
n Informasi
-- keluarga
Eklampsia :
PEB+ kejang (tanpa sebab yang jelas)
Tanda dan Gejala:
§
Sakit kepala berat
§
Gangguan visus
§
Nyeri epigastrium→ mual & muntah
§
Kejang tonik-klonik →koma
Tahapan Kejang
§
Tahap Invasif/
serangan
n
Mata berputar ke
satu sisi
n
Otot muka
bergerak – beberapa detik
2. Tahap kontraksi
n
Seluruh badan
kaku
n
Kontaksi otot
menyeluruh: Muka tertarik – mata melotot; Tangan fleksi -- telapak mengepal;
Kaki inversi
n
Kontraksi tonik
otot badan : 15 -20 detik
3. Tahap konvulsi
Tahap Konvulsi
n Tiba2
rahang & kelopak mata – buka, tutup
n Otot
muka, seluruh tubuh kontraksi – relaksasi cepat
n Pergerakan
otot dengan tenaga
n Melempatkan
badan dari tt
n Menggigit
lidah
n Mulut
berbusa, muka dan mata merah (>1‘)
n Pergerakan
otot berkurang perlahan -- ↓↓ -- pernafasan perlahan –
koma!!
→ menit-jam→
tdk sadar/ kejang lagi
Perawatan selama & sesudah kejang
n Cegah
cedera – fiksasi
n Pertahankan
jalan nafas – spatel lidah
n Longgarkan
pakaian
n Bersihkan
jalan nafas – suksion
n O2
n Monitor
djj/ 1-2 jam
n Monitor
TTV
n Kateterisasi
n Ukur
dan monitor I/O
n Pertahankan
Th/ IV
n Periksa
status neurologi
n Minimalkan
rangsangan lingkungan
n Jangan
pindahkan pasien
n Observasi
tanda2 persalinan
n Support
emosi
n Cegah
pasien sendiri
Eklampsia → prognosa ibu/janin ↓
→
kecepatan dan ketepatan tindakan penting!!
Anemia pada Kehamilan
n Hb
bumil 10-12 gr%
-- anemia fisiologis/
pseudoanemia
n Penyebab:
n Defisiensi
nutrisi – zat besi
n Kehilangan
darah
n Hemolisis
n Dampak:
Abortus; partus prematurus; partus
lama →
inersia uteri; HPP→atonia uteri; syok; infeksi; anemia berat→gagal
jantung
n Self
care:
Perencanaan diet; Suplemen Tab Fe;
Istirahat cukup
Hemoglobinopaty
: penyakit genetik dari sintesis polipeptida
shg produksi Hb abnormal
C/
Thalassemia, Sickle cell disease, G6PD
n Risiko:
↑ infeksi traktus urinarius,
bayi jaundice
n Penatalaksanaan:
n Konseling
nutrisi
n Pemberian
suplemen zat besi dan asam folat
n Hindari
obat2an: asam asetilsalisilat, khloramfenikol, sulfa, quinine, Vit K.
terimakasih buat artikelnya... sangat bermanfaat sob...
BalasHapushttp://cv-pengobatan.com/pengobatan-alami-radang-panggul/