Jumat, 24 Agustus 2012

Asuhan Keperawatan pada Gangguan Kehamilan

Asuhan Keperawatan pada Gangguan Kehamilan

By: Ns. Imam Hidayat, S.Kep.

Komplikasi sebagai akibat langsung kehamilan:

              Hiperemesis gravidarum

              Hipertensi dalam kehamilan

              Perdarahan trimester I (abortus)

              Perdarahan antepartum

              Kehamilan ektopik

              Kehamilan kembar

              Molahydatidosa

              Incompatibilitas darah

              Kelainan dalam lamanya kehamilan

              Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin

Penyakit yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan

              Penyakit dan kelainan alat kandungan

              Penyakit Kardiovaskuler

              Penyakit  endokrin (DM)

              Infeksi

              Penyakit pernafasan (Asthma)

              Penyakit ginjal

              Penyalahgunaan obat/psikosis

              Penyakit darah

              Penyakit G.I.T

A. Penyakit Jantung

   Approximately 1% of all pregnant women have some type of cardiac disorder  (Gabbe et.al, 1991)

n Rheumatic Heart Diseasel

n Congenital heart disease

n Mitral Valve Prolapse

n Bacterial Endocarditis (>> S. Aureus)

n Peripartum cardiomyopathy

 

 

Kompensasi yang diperlukan dlm kehamilan:

CO oleh/dg dilatasi ventrikel

Hipertropi, Takikardia Ventrikel

 

       Bila berhasil                 Terkompensasi

       Gagal                           Dekompensasi

 

       Symptom                     pd aktifitas fisik

                               

Maternal Cardiac Decompensation

 

Maternal Cardiac Decompensation

Kongesti Uterine

Hipoksia, CO2 darah

 

O2

 

 

BBLR

Prematur

Asidosis Respiratory Metabolik

 

Gawat janin

Efek Penyakit Jantung Terhadap Kehamilan

n Congestive Heart Disease pd ibu

n Abortus spontan  

n Gg. Sirkulasi plasenta                                                  BBLR / Prematur 

n Maternal and Pernatal Mortality and Morbidity

Tanda dan Gejala Klinik

n Fatigue, Dispnu       pemakaian energi

n Sianosis; Clubbing of fingers

n Distensi Vena Jugularis

n Perasaan sulit bernafas

n Ingin batuk terus (dg/tanpa hemoptisis)

n Edema (progressive      ekstremitas, muka, kelopak mata)

n Murmur jantung

n Palpitasi

n Nadi     irreguler

 

Diagnosa Keperawatan

n Kurangnya pengetahuan ttg dampak penyakit jantung terhadap kehamilan/ tanda dan gejala komplikasi b.d kurangnya informasi

 

n Keterbatasan Aktifitas b.d. peningkatan metabolisme pd kehamilan yang disertai gangguan fungsi jantung

 

n Gangguan perfusi jaringan: kardiopulmonari b.d. peningkatan preload/ afterload; peningkatan kerja jantung akibat kehamilan

n Risiko infeksi b.d. invasi bakteri; kongesti paru; tindakan invasif

n Cemas b.d. ketakutan akan ketidakpastian akan hasil kehamilan

n Risiko cedera janin (prematuritas/ BBLR) b.d. hipoksia intra uterine

Tujuan dan Intervensi Askep:

§   stress kehamilan 

        kapasitas fungsional jantung

n   Bandingkan TTV sblm n ssdh hamil

n   Kaji masalah decompensasi cordis

n   Kaji faktor2 yang fungsi jantung: anemia, infeksi, cemas, support system, dll  -- berikan intervensi

n   Istirahat cukup (min. 10 jam tidur malam, istirahat cukup pagi & sore) dan kurangi aktifitas.

n   Gunakan stocking penunjang kaki

n   Pengobatan sesuai indikasi

 

2. kecemasan ibu

        support & mekanisme koping

n Ajarkan ibu & suami : tanda dekom-pensasi & pengurangan aktifitas

n Beri kesempatan ibu u/ bertanya & mengungkapkan pendapatnya ttg kehamilan

n Jawab setiap pertanyaan

n Jelaskan setiap tindakan kep.

n Libatkan orang yang dekat u/ memberikan dukungan fisik & psikis

 

3. Nutrisi adekuat

 

n Makanan bergizi : protein dan Fe

 

n Jangan tambahkan garam dlm mknan (2gr/ hari); makanan tinggi garam dilarang jika penyakit tambah parah

 

n Tablet Fe ssi indikasi (cegah anemia)

 

n << makanan tinggi K jk terapi heparin

 

n Pertahankan pe BB normal

 

4. Cegah terjadinya infeksi:

 

n   Hindari kontak dengan penderita ISPA ataupun penyakit menular lainnya

n   Perawatan gigi, dan pengobatan karies

n   Perineal care

n   Jelaskan tanda2 infeksi dan untuk segera lapor jika tanda2 tsb muncul, dan ikuti protokol pengobatan

 

Terapi Medis

n  Digitalis – dilanjutkan sampai masa pp

n  Diuretik – u/ p.j. kelas III & IV; butuh observasi penurunan K dan hipotensi postural

n  Propanolol – u/ palpitasi, nyeri dada, dispnu pd prolapse katup mitral

n  Antikoagulan : KI, kec. Heparin– perawat perlu memperhatikan risiko perdarahan, prematuritas dan IUFD

n  Antibiotik profilaksis : penisilin dan cefalosporin (dpt ditoleransi janin) – endocarditis, penyakit katup jantung, kongenital heart disease

 

B. Diabetes Mellitus

Pengaruh kehamilan terhadap DM:

n Trimester I:

n hPL- antagonis insulin – kebutuhan insulin menurun- liposlisis pada ibu dan peningkatan glukosa ke janin;

n Estrogen & progesteron – mstimulasi sel β pankreas -- >produksi insulin tp glukosa darah menurun karena >> dialirkan ke janin – Maternal Hyperinsulinemia

n intake kalori << krn mual  sementara tranfer glukosa ke janin trus -- Hipoglikemi

 

n   Trimester II & III:

n  hPL, estrogen, progesteron, cortisol, prolaktin & insulinase resistensi insulin : mekanisme cadangan glukosa yg menyalurkan glukosa dlm jumlah besar ke janin -- >hiperinsulinemia

n  GFR glukosa , & reabsorpsi glomerulus ambang glukosa

n  >> antagonis insulin – hiperglikemia – lead to Diabetic Ketoasidosis

n  Mempercepat kejadian penyakit vaskuler: hipertensi, nephropati, retinopati

 

Pengaruh DM terhadap Kehamilan

MATERNAL, high risk to:

Hidroamnion

KPD

Insufisiensi plasenta

Abruptio Plasenta

Infeksi*

Ketoasidosis*

Hiperglikemia*

Distosia

Kerusakan vaskular*

Abortus spontan*

 

 

Feto neonatal, high risk to:

Stillbirth

IUFD

Makrosomia (BMK)

RDS*

Hiperbilirubinemia*

Kelainan kongenital*

(NTD, Heart Defect, GI malformation, Renal anomalies)

 hipoglikemia*

KMK*

Neonatal mortality*

 

Faktor Risiko terjadinya DM gestasional

n Makrosomia pd kehamilan sebelumnya

n Riwayat keluarga DM

n Glukosuria pd 2 waktu berbeda

n Obesitas

n Pengalaman: abortus spontan, stillbirths)

n Multipara

n Hidroamnion

n Riwayat melahirkan bayi dg kelainan kongenital

n Hipertensi

Diagnosa Keperawatan

n Perubahan metabolisme karbohidrat b.d. efek kehamilan; penyakit DM

n Kurangnya pengetahuan tentang perawatan DM selama kehamilan b.d. kurangnya informasi

n Gangguan konsep diri b.d. komplikasi kehamilan

n Gangguan perfusi jaringan: uteroplasenta b.d. kehamilan diabetik

n Risiko cedera maternal b.d. hiperglikemia

n Risiko cedera janin b.d. hiperglikemia/ hipoglikemia pada maternal/ janin

Tujuan:

n Mempertahankan keseimbangan produksi insulin dan penggunaan glukosa selama kehamilan

 

n Melahirkan/ melaksanakan proses persalinan yang optimal bagi ibu dan bayi

Intervensi Keperawatan

n  Pengkajian riwayat dan proses penyakit (data subyektif dan objektif kehamilan diabetik)

n  HE pd klien dan keluarga:

n Support

n Pemberian insulin

n Pengaturan diet

n Menyusui

n Seksualitas

n Kontrasepsi

n Merokok

n Tips travelling, dll

 

n Pemeriksaan kadar glukosa secara teratur, pembacaan hasil

n Pengkajian maturitas janin

n Pemantauan fungsi feto plasenta

n Menetapkan kebutuhan insulin

n Pengaturan Diet

n Penjelasan tentang tanda dan gejala komplikasi

n Diskusikan ADL dan pentingnya melakukan olah raga teratur

 

C. Perdarahan pd Kehamilan

n Perdarahan Trimester I :

n Abortus

n Kehamilan ektopik

n Mola hidatidosa

n Perdarahan Trimester II:

n Plasenta Previa

n Perdarahan Trimester III:

n Abruptio Plasenta

n DIC

 

Abortus
= pengakhiran kehamilan, janin < 500 gr, < 20 minggu

Etiologi:

n Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi: kelainan kromosom, lingkungan < sempurna, pengaruh dari luar

n Kelainan pada plasenta

n Penyakit ibu: tifus, malaria, anemia berat, infeksi virus dan bakteri

n Kalainan traktus genitalis

 

 

n Abortus Imminens : perdarahan, hasil konsepsi dlm uterus, dilatasi serviks (-), mules sedikit/ (-)

n Penatalaksanaan: Istirahat-baring, th/ progesteron, USG

n Abotus Insipiens: perdarahan, hasil konsepsi (+), dilatasi serviks (+) – Vakum Kuretase

n Abortus Inkompletus : pengeluaran sebag. Hasil konsepsi – perdarahan >>-- syok : infus RL, kuretase, transfusi (Hb<8gr span="span">

n Abortus Kompletus

n Missed abortion – D/C (<12mgg dosis="dosis" oksitosin="oksitosin" tinggi="tinggi">12 mgg)

n Abortus Habitualis : abortus spontan >3x

 

Abortus Septik
= abortus disertai infeksi alat genital dg penyebarab toksin ke peredaran darah atau peritoneum

n  Abortus buatan tanpa aseptik/antiseptik

n  Tanda: Hipertemi, demam (>39°C, takikardi, perdarahan pervaginam berbau busuk, uterus membesar, lembek dan nyeri tekan, leukositosis (>15.000/mm³

n  Penatalaksanaan:

n Pemeriksaan tambahan: Kultur kuman, Urinalisis rutin, Foto abdomen

n Th/ antibiotik, Cairan 3000-4000 ml/hr, Cortison/ heparin ssi komplikasi

n Monitor: TTV dan jumlah urin tiap jam, CVP

n Kuretase : 6 jam setelah antibiotik diberikan

Diagnosa Keperawatan Umum Abortus

n Defisit volume cairan dan elektrolit tubuh/ Syok b.d. pengeluaran darah berlebih akibat abortus

n Nyeri b.d. kontraksi uterus

n Cemas b.d. ketidakpastian ttg kehamilan

n Risiko infeksi b.d. tertahannya  (sisa) produk konsepsi

n Berduka antisipasi b.d kehilangan/ ancaman kehilangan kehamilan

n Harga diri rendah b.d. ketidakmampuan untuk menyelesaikan kehamilan dengan baik

n Hipertemi b.d. reaksi inflamasi

 

Manajemen Umum Abortus:

n Bedrest

n Aktifitas fisik <<

n Evaluasi Uterus (D/C)

n Suction Curretage

n Support emosi

n Hindari sexual intercourse  -- s/d menstruasi berikutnya

n Supplementasi Fe

n Penyuluhan gizi

Kehamilan Ektopik

= Fertilisasi di implantasi di luar cavum uterus (95% di tuba falopii; servical; interstitial; ovarial; abdominal)

 

Etiologi : Riwayat PID,  Riwayat peradangan di rongga peritoneal, endometriosis pada tuba, Anomali pd tuba, riwayat operasi abdomen/ tuba, riwayat tubektomi, kontrasepsi oral dg dosis rendah progesteron

 

 

n  Diagnosa Kep.:

n (Risiko) defisit volume cairan dan elektrolit/ Syok b.d. perdarahan akibat ruptur di tmt implantasi; kehilangan cairan berlebih akibat tind. Bedah

n Nyeri b.d. penekanan konsepsi pd tuba; ruptur tuba

n Berduka antisipasi b.d. kehilangan kehamilan

 

 

n  Manajemen:

n Operasi – salpingektomi

n Infus Dextrose & RL; transfusi

n Monitor ABC : berikan O2 5lt/menit

n Presurgery counselling

n Post op. care

n Penyuluhan KB

Mola Hidatidosa
= kehamilan dimana terjadi degenerasi hidropik pada trofoblas dan umumnya tidak terdapat janin

 

Manajemen:

n  Evakuasi uterus : D/C

n  Pre/post op. care

n  Atasi komplikasi hipertensi, thyrotoksikosis dan anemia

n  Pengobatan yang lama

n  KB, hindari kehamilan sekurangnya 1 th

n  Monitor level hCG berkala

n  Support emosional

Plasenta Previa

n TOTAL

n PARTIAL

n LOW LYING

 

n Wanita beresiko :

          Usia>35, Multipara, Pernah D/C

n Tanda & gejala:

n Perdarahan per vaginam tanpa nyeri

n Terjadi pada mgg ke 28-30

n Tidak ada kontraksi uterus

Manajemen Plasenta Previa

n USG – tentukan lokasi plasenta

n Rawat Inap

n Bed rest total – observasi pendarahan

n Tidak boleh VT

n Tidak boleh sexual intercourse

n Operasi Caesarean

Abruptio Plasenta

= Lepasnya plasenta  dari dinding uterus sebelum waktunya.

n   Covert   dan  Overt/ Revealed AP

n   Manajemen:

§   Partus pervaginam : k.u. ibu buruk, IUFD – induksi persalinan: amniotomi dan infus oksitosin

§   Partus perabdominam: Ibu dan janin baik, pembekuan darah baik  -- SC, transfusi sd HB 10gr%, awasi komplikasi (gagal ginjal, DIC, dekompensasi kordis)

 

D.I.C

Distimulasi oleh perdarahan massive reaksi pembekuan/ trombosis >> penimbunan mikroembolus Rx fibrinolisis perdarahan>>

 

   Kelanjutan dari komplikasi obstetrik:

n Pre-eklampsia/ eklampsia

n Retensi lama dari IUFD

n Infeksi post abortus

n Emboli cairan amnion

n Abruptio Placenta

 

 

Manajemen:

n Th:

n Atasi penyebab : transfusi/infus, evakuasi uterus, antibiotik

n Pergantian faktor pembekuan darah: FFP, Platelets, PRC

n Antikoagulan terapi : heparin dosis rendah, FFP, obat anti platelet (DIC kronik)

n Inhibisi residu fibrinolisis (jk terus perdarahan): as. Epsilon- aminokaproik

n Monitor djj dan keadaan ibu ( mental status, takikardia, perdarahan gusi, perdarahan ditempat injeksi, petekie, disfungsi paru, disfungsi hati)

Diagnosa Kasus Perdarahan

n (Risiko) gangguan keseimbangan cairan & elektrolit/ syok hipovolemik b.d. perdarahan

n Gangguan perfusi jaringan b.d perdarahan

n Intoleransi aktifitas b.d. perdarahan akibat aktifitas

n Takut/ cemas b.d. perdarahan dan risiko cedera perinatal; kemungkinan komplikasi kehamilan selanjutnya

n Berduka antisipasi b.d kemungkinan kehilangan anak yang diharapkan

n Risiko cedera janin b.d. penurunan suplai darah uteroplasenta

Hiperemesis Gravidarum

= muntah terus menerus shg menyebabkan gg cairan, elektrolit, metabolisme & nutrisi

 

Etiologi:

n Faktor hormonal, histamin dan psikogenik

n Penggunaan vitamin

n Level HCG meningkat

n Ambivalensi

Manajemen Hiperemesis Gravidarum

n Penyesuaian diet dan vitamin

n Nutrisi adekuat

n Kurangi makan goreng2an

n Hindari makanan pedas

n Makanan rendah lemak & lunak

n intake karbohidrat

n Hindari perut kosong – makan porsi kecil & sering

n Makan crackers atau roti bakar sblm bangun dari tempat tidur

n B6 50mg 2x/hari

Multiple Gestation

Self care:

n Istirahat cukup

n Kurangi makan garam

n Tingkatkan intake cairan

n Pertahankan nutrisi adekuat

n Monitor janin dan kontraksi

 

 

ABO/ RH blood incompatibility

Ibu

(Gol. Darah O – have antibodi A & B or Rh - )

Janin (Gol. A/B – have antigen A/B or Rh+)

 

Erythroblastosis

 

 

Janin:

Hyperbilirubinemia

Jaundice

Manajemen:

n Persiapkan orang tua

n Cegah Conjunctivitis

n Cegah infeksi

n Monitor I/O cairan

n Foroterapi

n Persiapan transfusi

Incompetent Servix
=kelemahan bawaan pada serviks, dilatasi serviks >>

Kenaikan BB selama kehamilan Serviks dilatasi dan menipis Abortus spontan

 

Faktor predisposisi:

n Riwayat abortus trimester II

n Riwayat persalinan yang sulit

n Biopsi serviks

 

Penatalaksanaan

n Penjahitan (Sirorcard)

n Bed rest – ambulasi secara bertahap

n Observasi adanya:

n Spotting/ bloody show

n Low back pain yang terus menerus

n Low back pain intermitten

Hipertensi pada Kehamilan

§   Pre-eklampsia/ Eklampsia (ringan-berat)

§   Hipertensi kronik

§   Pre eklamsia super imposed

§   Hipertensi transien

§   Hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui

3 serangkai gejala klasik pre-eklamsia

§   Hipertensi

§   Edema BB > 0,5 kg/mgg or 2 kg/bln

§   Proteinuria

 

Tanda2 lain:

n   Urin menurun – pekat

n   Sakit kepala

n   Nyeri epigastrium

n   Hiperfleksi

n   Gangguan visual

Pre-Eklampsia Berat

§   TD > 160/110 mmHg

§   Proteinuria > 5gr/ 24jam (++++)

§   Oliguria (<500ml h2="h2" jam="jam">

§   Gangguan visus dan cerebral

§   Nyeri epigastrium

§   Edema paru

§   IUGR

§   Sindrom HELLP: Hemolisis, Liver enzym, Low Platelet

 

Tujuan Perawatan

n Identifikasi tanda2 abnormal

   cegah komplikasi lebih buruk

n Tidak terjadi kejang

n Tidak terjadi gawat janin/ kelahiran prematur kondisi bayi optimal

n Kondisi ibu optimal

n Ibu dan keluarga kooperatif

Intervensi Keperawatan

n Monitor TTV, kesadaran & refleks neurologis

n Bed rest total – miring kiri

n Monitor I/O – kateterisasi

n Periksa urin protein tiap hari, darah lengkap, AGS, fungsi liver

n Beri O2: 8-12 L/ mnt – sungkup

n Monitor kesejahteraan janin – kemajuan persalinan

n Kaji tanda2 abruptio plasenta

 

n Persiapkan alat persalinan, resusitasi, tindakan SC~ indikasi – jk gawat janin

n Atur diet

n Cegah kejang – terapi MgSO4, anti hipertensi

n Manipulasi ruangan – rangsangan ruangan dikurangi, batasi pengunjung

n Jaga keamanan – protokol kejang, side rail bed, antidotum keracunan MgSO4

n Dukungan psikososial

n Informasi -- keluarga

 

Eklampsia :
PEB+ kejang
(tanpa sebab yang jelas)

Tanda dan Gejala:

§   Sakit kepala berat

§   Gangguan visus

§   Nyeri epigastrium mual & muntah

§   Kejang tonik-klonik koma

 

Tahapan Kejang

§   Tahap Invasif/ serangan

n   Mata berputar ke satu sisi

n   Otot muka bergerak – beberapa detik

 

2. Tahap kontraksi      

n   Seluruh badan kaku

n   Kontaksi otot menyeluruh: Muka tertarik – mata melotot; Tangan fleksi -- telapak mengepal; Kaki inversi

n   Kontraksi tonik otot badan : 15 -20 detik

      

3. Tahap konvulsi

Tahap Konvulsi

n Tiba2 rahang & kelopak mata – buka, tutup

n Otot muka, seluruh tubuh kontraksi – relaksasi cepat

n Pergerakan otot dengan tenaga

n Melempatkan badan dari tt

n Menggigit lidah

n Mulut berbusa, muka dan mata merah (>1‘)

n Pergerakan otot berkurang perlahan -- ↓↓ -- pernafasan perlahan – koma!!

   menit-jam tdk sadar/ kejang lagi

Perawatan selama & sesudah kejang

n Cegah cedera – fiksasi

n Pertahankan jalan nafas – spatel lidah

n Longgarkan pakaian

n Bersihkan jalan nafas – suksion

n O2

n Monitor djj/ 1-2 jam

n Monitor TTV

n Kateterisasi

n Ukur dan monitor I/O

 

n Pertahankan Th/ IV

n Periksa status neurologi

n Minimalkan rangsangan lingkungan

n Jangan pindahkan pasien

n Observasi tanda2 persalinan

n Support emosi

n Cegah pasien sendiri

 

Eklampsia prognosa ibu/janin

kecepatan dan ketepatan tindakan penting!!

 

Anemia pada Kehamilan

n Hb bumil 10-12 gr%

          -- anemia fisiologis/ pseudoanemia

n Penyebab:

n Defisiensi nutrisi – zat besi

n Kehilangan darah

n Hemolisis

n Dampak:

   Abortus; partus prematurus; partus lama inersia uteri; HPPatonia uteri; syok; infeksi; anemia beratgagal jantung

n Self care:

   Perencanaan diet; Suplemen Tab Fe; Istirahat cukup

Hemoglobinopaty

: penyakit genetik dari sintesis polipeptida shg produksi Hb abnormal

   C/ Thalassemia, Sickle cell disease, G6PD

 

n Risiko:

    infeksi traktus urinarius, bayi jaundice

n Penatalaksanaan:

n Konseling nutrisi

n Pemberian suplemen zat besi dan asam folat

n Hindari obat2an: asam asetilsalisilat, khloramfenikol, sulfa, quinine, Vit K.

   

 

1 komentar:

  1. terimakasih buat artikelnya... sangat bermanfaat sob...

    http://cv-pengobatan.com/pengobatan-alami-radang-panggul/

    BalasHapus