Jumat, 24 Agustus 2012

KANKER PENIS


KANKER PENIS

v Terjadi pada pria berusia > 60 tahun.
v Ditemukan pada orang dengan higiene jelek.

INSIDEN :
        Rendah pada orang yang disirkumsisi.
        Rendah : Israel (0,1 %), Puertorico (5 – 5,7 %).
        Tinggi : China (22 %), Birma (15 %), Vietnam selatan (12%), Thailand (7 %).
Tampak pada kulit penis sebagai pertumbuhan massa mirip kutil, tidak nyeri atau sebagai ulkus.

LOKASI :
³  Distal Glans (48 %)
³  Preputium (21 %)
³  Sulcus Coronarius (6 %)
³  Shaft (< 2 %).

ETIOLOGI :
Faktor resiko :
a.      Usia                      : Usia tua meningkat (85 tahun : 9,2 %).
b.      Ras                        : Tidak ada perbedaan kulit putih dan hitam.
c.      Genetik                : Tidak ada perbedaan resiko.
d.      Risiko patologi genital : Sirkumsisi, Fimosis, Penyakit kelamin.
e.      Urbanisasi           : Lebih sering pada sosial ekonomi rendah.

METASTASIS:
1.      Ekstensi Lansung
      Lesi distal, umumnya ke korpus penis.
      Fasia Buck di penis dapat berfungsi sebgai rintangan sementara sehingga urethra dan buli-buli jara terlibat.
2.      Limfogen
      Lesi kulit, preputium ke lnn Inguinalis superfisialis.
      Lesi glans, corpus ke lnn inguinalis profundus, iliaca externa, pelvic.
      Dapat terjadi penyebaran silang (bilateral), akibat limfe menyilang garis tengah.
3.      Hematogen
      Terjadi pada stadium lanjut.






           
                                               

STAGING
            Stage I            : Lesi terbatas pada glans atau preputium.
            Stage II           : Lesi meluas ke batang penis.
            Stage III         : Ke lnn inguinalis dan operabel.
            Stage IV         : Ke batang penis, lnn inguinal inoperabel, metastasis jauh.

                        GAMBARAN KLINIK
                        Manifestasi lokal :
       Prakenker : Leukoplakia, ulkus superfisial.
       Benjolan tidak nyeri (bervariasi) : Eritem, ulkus, nodul, exofitik.
       Miksi iritatif, nyeri penis, discharge, perdarahan.

                        Sistemik:
       Painless inguinal lymphadenopathy.
       malaise, anemia, perdarahan, BB turun.

                        PEMERIKSAAN FISIK :
w  Abdomen : Abdominal Massa, hepatomegali.
w  Genitalia : Lokasi, gambaran, sensitifitas lesi, preputium tertarik ke belakang, exophytic, sessile, ulceratif.
w  Lnn : Palpasi (50 % Positif).

                        DIAGNOSIS
a.      Anamnesis.
b.      Pemeriksaan fisik.
c.      Pemeiksaan penunjang
1.      Laboratorium.
-         Darah : lengkap, LFT, BUN-Creatinin.
-         Urine lengkap.
2.      Radiologi
-         Foto thorax.
-         CT scan : Thorax, abdomen dan pelvil.
3.      Biopsi (invasif)

                        DIAGNOSA DIFERENSIAL
1.      Infeksi berat.
2.      Lues.
3.      Chancroid.
4.      Condyloma acuminata.

     



PENATALAKSANAAN

     Lesi yang lebih kecil yang leibatkan kulit dapat dikontrol dengan eksisi biopsi.
     Kemoterapi topical dengan krim 5 fluororasil mungkin menjasi satu pilihan pada pasien tertentu.
     Terapi radiasi digunakan untuk mengobati karisinoma sel skuamosa nodus limfe.
     Panektomi Parsial (pengangkatan penis) lebih dipilih daripada panektomi total jika memungkinkan. (sekitar 40 % pasien nantinya dapat berpartisipasi.
     Tindakan pembedahan :
A.    Tumor primer.
1.      Sirkumsisi.
      Terbatas pada lesi superfisial, noninvasif terbatas pada/di preputium.
2.      Partial panectomy.
      Pilihan untuk lesi distal (amputasi 2 cm dati tepi tumor).
3.      Total panectomy dengan oerineal urethrostomy.
      Lesi proximal, ada infiltasi ke profunda.
4.      Lymphadenectomy.
      Radial ilioinguinal lymphadenectomy pada Ca Penis masih kontroversi.
5.      Sentinel node biopsy (cabanas 1977).
      Sentinel node terletak 32 jari laterodistal dari tuberculum pubicum pada pertemuan v. epigastrica superficial dan v. saphena.
      Bila kelenjar positif dilakukan Lymphadenectomy.
B.     Tumor lanjut dan metastasis.
      Bersifat paliatif.
      Untuk mengatasi      : nyeri, perdarahan, massa inguinal superfisial.
      Kemoterapi              : Bleomycin, methorexate, cisplatin, 5FU.
      Radiasi                      : Bila penderita menolak operasi.
      6.000 rad selama 3 – 6 minggu.
      Dapat digunakan brakiterapi dengan Iridium 192,
     


     



     







A.    PENGKAJIAN

I.       Identitas Klien
      Nama                                 : Tn. A
      Umur                                 : 45 Tahun.
      Alamat                              : Jl. Landak Baru 7 No. 9 Makassar.
      Suku bangsa                      : Panoma/Indonesia.
      Agama                               : Kristen.
      Pendidikan                                    : S1
      Pekerjaan                           : PNS
      Diagnosa Medik                : Ca. Penis.
      Tanggal masuk                  : 14 Juni 2003
      Tanggal Pengkajian           : 23 Juni 2003.

II.    Alasan masuk/keluhan utama :
      Benjolan pada perut bagian bawah.
      Dialami sejak 4 bulan yang lalu, mula-mula bernjolan dilipat paha kiri, kemudian menyusul lipat paha kanan, kemudian m\benjolan terus membesar samapi seperti kepalan tangan orang dewasa. Sejak 4 bulan yang lalu (bulan Februari) penis pasien diamputasi oleh karena tumor pada penis.
      Benjolan terus membesar setelah operasi  dan tersa nyeri.

III. Riwayat kesehatan lalu
-          Penyakit pada masa anak-anak dan penyakit infeksi yang pernah dialami : Febris.
-          Imunisasi         : Lengkap.
-          Kecelakaan      : Tidak pernah.
-          Prosedur operarai dan perawatan di rumah sakit : Pasien pernah operasi amputasi penis pada bulan Februari 2003 di RS palu.
-          Alergi              : Tidak ada.
-          Pengobatan dini (konsumsi obat-obatan bebas)          : Tidak ada.
-          Kebiasaan merokok/kopi/obat/alkohol/lain-lain          : Tidak ada.


Pola Nutrisi :
-          Berat badan                             : 65 Kg.
-          Tinggi Bdan                            : 164 cm.
-          Jeni makanan                           : Nasi, sayur, ikan, telur, susu.
-          Makanan yang disukai            : Tidak ada
-          Makanan yang tidak disukai   : Tidak ada.
-          Makanan pantangan                : Tidak ada.
-          Perubahan berat badan 6 bulan terakhir          : Berkurang ± 2 Kg.
Pola Eliminasi
  1. Buang Air Besar
      Frekuensi         : 1 kali sehari.
      Konsistensi      : Lunak.
  1. Buang Air Kecil
      Frekuensi         : 2 kali sehari.
      Warna              : Kuning bening.
      Bau                  : Amonial.
Pola Tidur dan Istirahat.
  1. Waktu tidur                 : Siang jam 15.00 – 16.30, malam : 22.00 – 06.00.
  2. Lama tidur perhari      : ± 8 jam.

IV. Riwayat kesehatan keluarga.
      Anggota keluaga yang terkena alergi, asma, TBC, hipertensi, penyakit jantung, stroke, anemia, hemophilia, DM, kanker, gangguan emosional : Tidak ada.

V.    Aspek Psikososial
1.      Persepsi diri :
a.       Hal yang amat dipikirkan : Penyakit yang diderita saat ini.
b.      Klien bertanya apakah penyakitnya merupakan tumor ganas atau tidak.
c.       Klien bertanya kapan hasil pemeriksaan biaopsinya bisa diambil.
d.      Klien bertanya kalau sudah ada hasil biopsi yang akan dilakukan lagi.
e.       Klien mengatakan penisnya sudah diamputasi pada bulan Februari 2003 di Palu.
f.       Harapan setelah menjalani perawatab : Dapat kembali ke rumah dan melaksanakan aktivitas seperti biasa.
2.      Hubungan / komunikasi :
      Bicara jelas; relevan, mampu mengekspresikan perasaan, mampu mengerti orang lain.
3.      Kebiasaan keluarga
      - Adat istiadat yang dianut     : Panoma.
      - Pembuatan keputusan dalam keluarga : Pasien dan anggota keluarga.
4.      Hubungan dalam keluarga
a.       Hubungan orang tua                     : Baik.
b.      Hubungan dengan sanak saudara : Baik.
c.       Hubungan perkawinan                  : Baik.
5.      Kebiasan seksual : Pasien tidak bisa melakukan hubungan seksual berhubungan dengan amputasi penis.
6.      Pertahanan Koping :
a.       Yang disukai tentang diri sendiri : Pasien sebagai kepala sekolah.
b.      Yang dilakukan jika stress.sukses : Makan.

      Spiritual dan kekuatan
1.      Siapa atau apa suber kekuatan            : Tuhan.
2.      Tuhan. Agana : Penting untuk klien.
3.      Kegiatan agama yang dilakukan : Klien selalu berdoa dan membaca Alkitab dan buku-buku rohani.

VI. Pengkajian Fisik
a.       KU : Baik.
b.      Tanda-tanda vital : TD: 110/70 mmHg, N: 99 x/menit, R: 20 x/menit S: 36, 8 °C.
c.       Kepala : Bulat, tidak adan benjolan, rambut hitam, tidak mudah dicabut.
d.      Mata : Sklera : Tidak Anemis, Konjungtiva, Tidak pucat, Fungsi penglihatan baik.
e.       Hidung : Simetris ka/ki,  tidak ada sekret.
f.       Mulut : Mukosa mulut baik, gigi lengkap.
g.      Leher; Tidak ada pembesaran kelenjar, tidak ada pembendungan vena jugularis.

Pernapasan :
Bentuk dada Normal, Pernapasan cuping hidung tidak ada, Tidak ada retraksi dada, suara napas bronchovesikuler, suara napas tambahan tidak ada, clubbing finger tidak ada.

Kardiovaskuler
Ukuran jantung normal, Capilary Refilling time : 2 detik, suara jantung tambahan tidak ada., nyeri dada tidak ada, palpitasi tidak ada, rasa pusing tidak ada.

Pencernaan.
Mulut : tidak stomatitis, tidak ada palatoskizis, kemampuan menelan baik, gaster tidak kembung, peristaltik baik, mual/muntah tidak ada, nafsu makan baik.

Persarafan
Status mental : orientasi, daya ingat, perhatian, perhitungan dan bahasa baik, Kesadaran baik, massa otot dan kekuatan otot baik, fungsi sensorik : suhu dan nyeri baik.

Integumen
Kulit tidak ada perubahan warna, temperatur, kelembaban baik, tidak ada erupsi.

Perkemihan
Edema palpebra tidak ada, moon face tidak ada, edema anasarka tidak ada, nucturia, dysuria, kencing batu tidak ada.

Reproduksi
Keadaan penis sudah diamputasi, Testis normal, Benjolan pada daerah lipat paha kanan dan kiri, Klien mengatakan merasa nyeri pada benjolan di daerah lipat paha sebelah kiri dan kanan, Ada luka pada benjolan lipat paha sebelah kiri ada pus.



           






     









B. KLASIFIKASI  DATA

Data subjektif
o   Pasien mengatakan merasa nyeri pada benjolan di daerah lipat paha sebelah kiri dan kanan.
o   Pasien bertanya apakah penyakitnya merupakan tumor ganas atau bukan.
o   Pasien bertanya kapan hasil biopsinya bisa diambil.
o   Pasien bertanya kalau sudah ada hasil biopsi apa yang akan dilakukan lagi.
o   Pasien mengatakan penisnya sudah diamputasi  pada bulan Februari 2003 di Palu.

Data Objektif
o   KU  : Baik.
o   Tanda-tanda vital : TD: 110/70 mmHg. N: 88 x/menit, R: 20 x/menit, S: 36,8 °C.
o   Penis sudah diamputasi.
o   Benjolan pada daerah lipat paha sebelah kanan dan kiri.
o   Luka pada benjolan di daerah lipat paha sebelah kiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar