KANKER PENIS
v
Terjadi pada pria
berusia > 60 tahun.
v
Ditemukan pada
orang dengan higiene jelek.
INSIDEN :
Ω
Rendah pada orang
yang disirkumsisi.
Ω
Rendah : Israel
(0,1 %), Puertorico (5 – 5,7 %).
Ω
Tinggi : China
(22 %), Birma (15 %), Vietnam selatan (12%), Thailand (7 %).
Tampak pada kulit penis
sebagai pertumbuhan massa mirip kutil, tidak nyeri atau sebagai ulkus.
LOKASI :
³
Distal Glans (48
%)
³
Preputium (21 %)
³
Sulcus Coronarius
(6 %)
³
Shaft (< 2 %).
ETIOLOGI :
Faktor resiko :
a.
Usia : Usia tua meningkat (85 tahun
: 9,2 %).
b.
Ras : Tidak ada perbedaan
kulit putih dan hitam.
c.
Genetik : Tidak ada perbedaan resiko.
d.
Risiko patologi
genital : Sirkumsisi, Fimosis, Penyakit kelamin.
e.
Urbanisasi : Lebih sering pada sosial ekonomi
rendah.
METASTASIS:
1.
Ekstensi Lansung
Lesi distal, umumnya ke korpus penis.
Fasia
Buck di penis dapat berfungsi sebgai rintangan sementara sehingga urethra dan
buli-buli jara terlibat.
2.
Limfogen
Lesi kulit, preputium ke lnn Inguinalis
superfisialis.
Lesi glans, corpus ke lnn inguinalis
profundus, iliaca externa, pelvic.
Dapat
terjadi penyebaran silang (bilateral), akibat limfe menyilang garis tengah.
3.
Hematogen
Terjadi pada stadium lanjut.
STAGING
Stage I : Lesi terbatas pada glans atau preputium.
Stage II : Lesi meluas ke batang penis.
Stage III : Ke lnn inguinalis dan operabel.
Stage IV : Ke batang penis, lnn inguinal inoperabel, metastasis jauh.
GAMBARAN
KLINIK
Manifestasi lokal :
 Prakenker : Leukoplakia, ulkus superfisial.
 Benjolan tidak nyeri (bervariasi) : Eritem, ulkus,
nodul, exofitik.
 Miksi iritatif, nyeri penis, discharge, perdarahan.
Sistemik:
 Painless inguinal lymphadenopathy.
 malaise, anemia, perdarahan, BB turun.
PEMERIKSAAN
FISIK :
w Abdomen : Abdominal Massa, hepatomegali.
w Genitalia : Lokasi, gambaran, sensitifitas lesi,
preputium tertarik ke belakang, exophytic, sessile, ulceratif.
w Lnn : Palpasi (50 % Positif).
DIAGNOSIS
a.
Anamnesis.
b.
Pemeriksaan
fisik.
c.
Pemeiksaan
penunjang
1. Laboratorium.
-
Darah : lengkap,
LFT, BUN-Creatinin.
-
Urine lengkap.
2. Radiologi
-
Foto thorax.
-
CT scan : Thorax,
abdomen dan pelvil.
3. Biopsi (invasif)
DIAGNOSA
DIFERENSIAL
1.
Infeksi berat.
2.
Lues.
3.
Chancroid.
4.
Condyloma
acuminata.
PENATALAKSANAAN
 Lesi yang lebih kecil yang leibatkan kulit dapat
dikontrol dengan eksisi biopsi.
 Kemoterapi topical dengan krim 5 fluororasil mungkin
menjasi satu pilihan pada pasien tertentu.
 Terapi radiasi digunakan untuk mengobati karisinoma
sel skuamosa nodus limfe.
 Panektomi Parsial (pengangkatan penis) lebih dipilih
daripada panektomi total jika memungkinkan. (sekitar 40 % pasien nantinya dapat
berpartisipasi.
 Tindakan pembedahan :
A.
Tumor primer.
1.
Sirkumsisi.
Terbatas
pada lesi superfisial, noninvasif terbatas pada/di preputium.
2.
Partial
panectomy.
Pilihan
untuk lesi distal (amputasi 2 cm dati tepi tumor).
3.
Total panectomy
dengan oerineal urethrostomy.
Lesi
proximal, ada infiltasi ke profunda.
4.
Lymphadenectomy.
Radial
ilioinguinal lymphadenectomy pada Ca Penis masih kontroversi.
5.
Sentinel node
biopsy (cabanas 1977).
Sentinel
node terletak 32 jari laterodistal dari tuberculum pubicum pada pertemuan v.
epigastrica superficial dan v. saphena.
Bila
kelenjar positif dilakukan Lymphadenectomy.
B. Tumor lanjut dan metastasis.
Bersifat
paliatif.
Untuk
mengatasi : nyeri, perdarahan, massa
inguinal superfisial.
Kemoterapi : Bleomycin, methorexate, cisplatin, 5FU.
Radiasi :
Bila penderita menolak operasi.
6.000 rad
selama 3 – 6 minggu.
Dapat
digunakan brakiterapi dengan Iridium 192,
A. PENGKAJIAN
I.
Identitas
Klien
Nama : Tn. A
Umur : 45 Tahun.
Alamat : Jl. Landak Baru
7 No. 9 Makassar.
Suku
bangsa :
Panoma/Indonesia.
Agama : Kristen.
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Diagnosa
Medik : Ca. Penis.
Tanggal
masuk : 14 Juni 2003
Tanggal
Pengkajian : 23 Juni 2003.
II.
Alasan
masuk/keluhan utama :
Benjolan
pada perut bagian bawah.
Dialami
sejak 4 bulan yang lalu, mula-mula bernjolan dilipat paha kiri, kemudian
menyusul lipat paha kanan, kemudian m\benjolan terus membesar samapi seperti
kepalan tangan orang dewasa. Sejak 4 bulan yang lalu (bulan Februari) penis
pasien diamputasi oleh karena tumor pada penis.
Benjolan
terus membesar setelah operasi dan tersa
nyeri.
III. Riwayat kesehatan lalu
-
Penyakit pada masa anak-anak dan penyakit infeksi yang
pernah dialami : Febris.
-
Imunisasi :
Lengkap.
-
Kecelakaan :
Tidak pernah.
-
Prosedur operarai dan perawatan di rumah sakit : Pasien
pernah operasi amputasi penis pada bulan Februari 2003 di RS palu.
-
Alergi :
Tidak ada.
-
Pengobatan dini (konsumsi obat-obatan bebas) : Tidak ada.
-
Kebiasaan merokok/kopi/obat/alkohol/lain-lain : Tidak ada.
Pola Nutrisi :
-
Berat badan :
65 Kg.
-
Tinggi Bdan :
164 cm.
-
Jeni makanan :
Nasi, sayur, ikan, telur, susu.
-
Makanan yang disukai :
Tidak ada
-
Makanan yang tidak disukai : Tidak ada.
-
Makanan pantangan :
Tidak ada.
-
Perubahan berat badan 6 bulan terakhir : Berkurang ± 2 Kg.
Pola Eliminasi
- Buang Air Besar
Frekuensi :
1 kali sehari.
Konsistensi : Lunak.
- Buang Air Kecil
Frekuensi :
2 kali sehari.
Warna :
Kuning bening.
Bau :
Amonial.
Pola Tidur dan Istirahat.
- Waktu tidur : Siang jam 15.00 – 16.30, malam : 22.00 – 06.00.
- Lama tidur perhari : ± 8 jam.
IV. Riwayat kesehatan keluarga.
Anggota
keluaga yang terkena alergi, asma, TBC, hipertensi, penyakit jantung, stroke,
anemia, hemophilia, DM, kanker, gangguan emosional : Tidak ada.
V. Aspek Psikososial
1.
Persepsi diri :
a.
Hal yang amat dipikirkan : Penyakit yang diderita saat
ini.
b.
Klien bertanya apakah penyakitnya merupakan tumor ganas
atau tidak.
c.
Klien bertanya kapan hasil pemeriksaan biaopsinya bisa
diambil.
d.
Klien bertanya kalau sudah ada hasil biopsi yang akan
dilakukan lagi.
e.
Klien mengatakan penisnya sudah diamputasi pada bulan
Februari 2003 di Palu.
f.
Harapan setelah menjalani perawatab : Dapat kembali ke
rumah dan melaksanakan aktivitas seperti biasa.
2.
Hubungan / komunikasi :
Bicara
jelas; relevan, mampu mengekspresikan perasaan, mampu mengerti orang lain.
3.
Kebiasaan keluarga
- Adat istiadat yang dianut : Panoma.
- Pembuatan keputusan dalam keluarga :
Pasien dan anggota keluarga.
4.
Hubungan dalam keluarga
a.
Hubungan orang tua :
Baik.
b.
Hubungan dengan sanak saudara : Baik.
c.
Hubungan perkawinan :
Baik.
5.
Kebiasan seksual : Pasien tidak bisa melakukan hubungan
seksual berhubungan dengan amputasi penis.
6.
Pertahanan Koping :
a.
Yang disukai tentang diri sendiri : Pasien sebagai
kepala sekolah.
b.
Yang dilakukan jika stress.sukses : Makan.
Spiritual
dan kekuatan
1.
Siapa atau apa suber kekuatan : Tuhan.
2.
Tuhan. Agana : Penting untuk klien.
3.
Kegiatan agama yang dilakukan : Klien selalu berdoa dan
membaca Alkitab dan buku-buku rohani.
VI. Pengkajian Fisik
a.
KU : Baik.
b.
Tanda-tanda vital : TD: 110/70 mmHg, N: 99 x/menit, R:
20 x/menit S: 36, 8 °C.
c.
Kepala : Bulat, tidak adan benjolan, rambut hitam,
tidak mudah dicabut.
d.
Mata : Sklera : Tidak Anemis, Konjungtiva, Tidak pucat,
Fungsi penglihatan baik.
e.
Hidung : Simetris ka/ki, tidak ada sekret.
f.
Mulut : Mukosa mulut baik, gigi lengkap.
g.
Leher; Tidak ada pembesaran kelenjar, tidak ada
pembendungan vena jugularis.
Pernapasan :
Bentuk dada
Normal, Pernapasan cuping hidung tidak ada, Tidak ada retraksi dada, suara
napas bronchovesikuler, suara napas tambahan tidak ada, clubbing finger tidak
ada.
Kardiovaskuler
Ukuran jantung
normal, Capilary Refilling time : 2 detik, suara jantung tambahan tidak ada.,
nyeri dada tidak ada, palpitasi tidak ada, rasa pusing tidak ada.
Pencernaan.
Mulut : tidak
stomatitis, tidak ada palatoskizis, kemampuan menelan baik, gaster tidak
kembung, peristaltik baik, mual/muntah tidak ada, nafsu makan baik.
Persarafan
Status mental
: orientasi, daya ingat, perhatian, perhitungan dan bahasa baik, Kesadaran
baik, massa otot dan kekuatan otot baik, fungsi sensorik : suhu dan nyeri baik.
Integumen
Kulit tidak
ada perubahan warna, temperatur, kelembaban baik, tidak ada erupsi.
Perkemihan
Edema palpebra
tidak ada, moon face tidak ada, edema anasarka tidak ada, nucturia, dysuria,
kencing batu tidak ada.
Reproduksi
Keadaan penis
sudah diamputasi, Testis normal, Benjolan pada daerah lipat paha kanan dan
kiri, Klien mengatakan merasa nyeri pada benjolan di daerah lipat paha sebelah
kiri dan kanan, Ada luka pada benjolan lipat paha sebelah kiri ada pus.
B. KLASIFIKASI DATA
Data subjektif
o
Pasien mengatakan merasa nyeri pada benjolan di
daerah lipat paha sebelah kiri dan kanan.
o
Pasien bertanya apakah penyakitnya merupakan
tumor ganas atau bukan.
o
Pasien bertanya kapan hasil biopsinya bisa
diambil.
o
Pasien bertanya kalau sudah ada hasil biopsi apa
yang akan dilakukan lagi.
o
Pasien mengatakan penisnya sudah diamputasi pada bulan Februari 2003 di Palu.
Data Objektif
o
KU :
Baik.
o
Tanda-tanda vital : TD: 110/70 mmHg. N: 88
x/menit, R: 20 x/menit, S: 36,8 °C.
o
Penis sudah diamputasi.
o
Benjolan pada daerah lipat paha sebelah kanan
dan kiri.
o
Luka pada benjolan di daerah lipat paha sebelah
kiri.